upah.co.id – Pada era modern, kaum wanita memiliki banyak kebebasan dan kesetaraan. Tak hanya soal pendidikan, kebebasan dan kesetaraan ini sudah mencakup karier profesional hingga gaya berpakaian.

Namun tahukah Anda bahwa pada 100 tahun yang lalu bahkan lebih, akses gerak dari wanita justru sangat terbatas?

Terdapat belasan larangan yang dapat membuat wanita akan merasa sangat terkekang kala itu hingga mungkin menyesal terlahir dengan jenis kelamin tersebut. Beberapa di antaranya seperti mengikuti olimpiade olahraga hingga mengenakan celana.

Lantas, apa saja 13 larangan bagi wanita pada 100 tahun lalu tersebut yang mungkin dianggap aneh pada era modern?

1. Dilarang memberikan hak suara

Kebanyakan negara memberikan hak bagi penduduknya yang sudah menginjak usia 18 tahun untuk bersuara demi kepentingan politik. Hak ini menjadi hal umum yang bisa diperoleh.

Namun berbeda dengan wanita saat ini, kaum hawa yang hidup pada 100 tahun yang lalu tidak memiliki hak suara dalam urusan politik.

Amandemen ke-19 yang memberikan kebebasan bersuara kepada wanita , ternyata tidak diratifikasi hingga tahun 1920. Sehingga, para wanita di Amerika Serikat tak memiliki hak bersuara dalam politik sebelum tahun tersebut.

2. Mengontrol kehamilan

Jika saat ini Anda dapat membuat kesepakatan dengan pasangan terkait penundaan untuk memiliki anak, wanita yang hidup pada 100 tahun lalu justru tidak dapat mengontrol ketidak inginannya untuk hamil. Tercatat sebelum tahun 1960 pil KB belum mendapat persetujuan untuk digunakan.

Sehingga, saat seseorang hendak menunda kelahiran anak, mereka hanya dapat mengandalkan alat kontrasepsi dan kondom. Alih-alih dapat diperoleh di setiap klinik atau supermarket terdekat, kedua benda tersebut justru sebagian besar dikontrol dan didistribusikan oleh pria.

Seorang wanita bernama Margaret Sanger mencoba membuka klinik KB pertama di Amerika Serikat. Namun nahasnya, ia justru ditangkap di hari kesembilan kliniknya tersebut dibuka.

3. Menggugat cerai

Jika wanita saat ini dapat membuat laporan gugatan perceraian ke pengadilan saat mengalami KDRT atau alasan lain, kondisi tersebut sangat berbeda dengan wanita yang hidup pada 100 tahun lalu .

Sebab, khususnya di Amerika Serikat melakukan gugatan cerai merupakan hal yang sulit bagi wanita . Gugatan perceraian memiliki aturan agar hakim dapat mengabulkannya, seperti sudah berapa kali ia memperoleh kekerasan dari pasangannya. Bahkan di beberapa negara bagian, perceraian sama sekali adalah suatu hal ilegal misalnya seperti yang terjadi di South Carolina sampai tahun 1949.

4. Mengenakan celana

Saat ini mengenakan celana tentu hal yang lumrah dilakukan wanita , tetapi jangan harap nasib tersebut dapat dirasakan oleh para kaum hawa yang hidup 100 tahun lalu . Pasalnya, mengenakan celana bagi wanita pada tahun 1800-an hingga awal tahun 1900-an adalah suatu hal yang ilegal.

Pada tahun tersebut, para wanita dilarang mengenakan pakaian yang sama dengan para pria, salah satunya memakai celana. Meskipun aturan yang diberlakukan tak selamanya ditaati, tapi wanita yang memakai celana akan dipandang rendah dan tidak disukai oleh sebagian besar masyarakat pada saat itu.

5. Bergabung di militer

Sebelum tahun 1942, wanita tidak diperkenankan untuk bergabung dalam barisan militer. Meskipun pada saat itu banyak dari wanita yang mengambil bagian sebagai perawat, tapi profesinya itu tidak mendapat izin sebagai anggota resmi. Bahkan sebagian besar dari mereka yang berada di posisi tersebut tidak mendapat bayaran.

Berbeda pada tahun 1942, saat Perang Dunia II dimulai, para tentara angkatan darat sangat memerlukan rekrutan sehingga mereka akhirnya melegalkan wanita untuk mengisi posisi tersebut dan ambil bagian dalam perang.

6. Menggunakan nama gadis usai menikah

Masih menggunakan nama gadis setelah menikah pada 100 tahun lalu merupakan hal yang dapat berdampak secara serius. Seorang wanita akan mendapat cibiran masyarakat bahkan gajinya tak dicairkan ketika ia tidak menggunakan nama belakang suaminya saat setelah ia menikah.

Hingga pada tahun 1976, Hawaii menjadi negara terakhir di Amerika Serikat yang secara resmi mencabut aturan tersebut.

7. Merokok di tempat umum

Merokok di tempat umum baik bagi pria maupun wanita merupakan hal yang tidak disukai banyak orang. Namun, pada tahun 1908 New York membuat pelarangan keras terhadap wanita untuk tidak merokok di tempat umum. Larangan tersebut disahkan dalam bentuk undang-undang.

8. Hak kepemilikan properti

Sebelum tahun 1848, setiap wanita tidak diperbolehkan memiliki properti atas nama dirinya sendiri jika mereka sudah resmi menikah. Sebab, properti yang istri miliki, secara hukum akan menjadi milik suami.

9. Berbelanja sendiri

Wanita yang hidup pada 100 tahun yang lalu diketahui tidak mendapat izin untuk berbelanja sendiri tanpa pendamping. Hingga akhirnya aturan tersebut berubah pada akhir tahun 1800-an.

10. Jam kerja tak teratur

Bagi wanita yang berstatus sebagai karyawan pada tahun sebelum 1908 jam kerja mereka tidak teratur. Hingga pada tahun tersebut, Mahkamah Agung pun memutuskan agar pihak perusahaan tidak mempekerjakan wanita lebih dari 10 jam dalam sehari.

11. Menjadi juri

Sebelum tahun 1927, tidak ada hak izin untuk wanita menjadi sebagai seorang juri. Namun sejak memasuki tahun tersebut Mahkamah Agung akhirnya memberikan putusan kepada wanita untuk dapat mengambil bagian sebagai seorang juri.

12. Bersaing dalam olimpiade

Wanita tidak diizinkan secara resmi untuk mengikuti olimpiade olahraga. Bahkan pada tahun 1900 saat olimpiade dilaksanakan di Paris, mereka kekurangan atlet sebanyak 3% hingga akhirnya olimpiade khususnya di bidang olahraga dibuka untuk wanita .

13. Memiliki paspor pribadi setelah menikah

Wanita yang lahir di zaman dulu tidak diperkenankan memiliki paspor sendiri jika ia telah melangsungkan pernikahan. Pasalnya, para istri akan diberikan paspor bersama dengan milik suaminya. Hingga pada tahun 1920-an, para wanita yang telah bersuami akhirnya diizinkan secara resmi untuk memiliki paspor pribadi.***