upah.co.id – Maluku diguncang gempa pada Selasa, 10 Januari 2023 dini hari pukul 00.47 WIB dengan kekuatan magnitudo 7,9. Usai gempa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Namun peringatan dini tsunami langsung diakhiri setelah pihak BMKG melakukan pemantauan terhadap kondisi laut selama dua jam. Adapun peringatan dini tsunami diakhiri pada pukul 3.43 WIB, karena tidak ada anomali terhadap permukaan air laut.

Gempa bumi yang mengguncang Maluku juga dirasakan oleh warga Darwin, Northern Territory Australia . Sejumlah warga negeri kanguru tersebut merasa guncangan tersebut adalah yang terburuk selama hidup mereka.

BMKG melaporkan ada gempa susulan yang dirasakan warga dengan intensitas guncangan yang beragam. Melansir Antara pada Rabu, 11 Januari 2023 BMKG mencatat sebanyak 19 kali gempa susulan pascagempa kemarin.

“Hasil monitoring BMKG , Rabu, 11 Januari 2023, hingga pukul 13.00 WIT telah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 19 kali, dengan kekuatan gempa susulan terkecil 3,7 dan kekuatan gempa susulan terbesar 5,7,” ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Ambon, Djati Cipto Kuncoro.

Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak benar, dan saat ini BMKG terus memonitoring dan memberikan update perkembangan gempa susulan. Pemerintah mengimbau agar masyarakat menghindar dari bangunan yang retak dan rusak.

Masyarakat Maluku dan sekitarnya diminta untuk memastikan kondisi rumah, lihat apakah tempat tinggal Anda tahan gempa dan tidak ada kerusakan akibat gempa pada Selasa, 10 Januari 2023 kemarin. Hal ini bisa dilakukan sebelum benar-benar kembali ke dalam rumah.

Ke depannya perkembangan informasi resmi soal gempa dan kebencanaan akan dikeluarkan oleh BMKG , BPBD, TNI/Polri, dan pemerintah setempat. Selain dari sumber informasi tersebut masyarakat diminta tak merespons informasi yang tidak benar.

Masyarakat Australia yang merasakan gempa menyebutkan jika dinding rumah mereka bergetar, jendela berderit. Padahal selama ini rumah mereka dibangun untuk tahan terhadap angina topan.

“Saya rasa ini adalah yang terburuk yang pernah saya rasakan saat goncangan terjadi dan kemudian guncangan menjadi semakin buruk hingga terlihat agak keras,” ujar Trevor Power, penduduk Darwin.

Trevor langsung berlari keluar rumah bersama keluarganya saat gempa mengguncang Australia . Saat berada di jalan, suara gemuruh masih terdengar sangat keras, hingga mobil yang terparkir ikut berguncang.***