upah.co.idJakarta, CNBC Indonesia – Kebutuhan hunian adalah salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi bagi setiap keluarga. Namun, tidak bisa ditampik bahwa beberapa kelas masyarakat masih kesulitan dalam memiliki rumah mereka sendiri, terutama bagi mereka generasi milenial dan gen z.

Ada banyak hal yang melatarbelakangi ini, seperti standar upah yang minim, sedang menjadi generasi sandwich, belum menikah sehingga menunda membeli rumah pertama, ketersediaan rumah yang jauh dari tempat kerja, hingga masih memiliki hutang atau cicilan lainnya.

Hal ini bisa terbilang wajar karena masih menjadi problematika untuk sebagian besar orang. Namun satu hal yang perlu disadari, terus-terusan menunda dan tidak melakukan perkembangan diri atau finansial untuk memiliki rumah juga sangat tidak disarankan. Pasalnya, semakin hari harga rumah akan semakin naik dan habis ketersediaannya.

Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk ‘memaksa’ diri mengatur pola hidup dan keuangan yang lebih baik sehingga mimpi kamu memiliki hunian bersama kehidupan keluarga yang hangat di dalamnya bakal tercapai.

Mulai Menabung untuk DP Rumah

Down Payment (DP) atau uang muka menjadi salah satu syarat dari developer yang harus dipenuhi ketika hendak rumah. Selain itu, DP juga berpengaruh terhadap besar atau kecilnya kamu dalam membayar cicilan ke depannya.

Nah, jika hendak memiliki rumah, kamu sangat disarankan untuk mulai menabung DP sedini mungkin. Mengingat DP rumah yang nilainya bisa mencapai di atas Rp 50 juta, maka mempersiapkan dana tersebut sejak lama jadi jalan yang terbaik agar nantinya kamu tidak ‘kaget’ saat melihat hitungan DP.

Untuk cara menabung, bisa disesuaikan dengan profil keuangan kamu. Seperti membuka rekening khusus menabung, mencari penghasilan tambahan, hingga melakukan investasi jangka panjang.

Ikut Program Rumah Subsidi

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia sudah sejak lama menyediakan beragam jenis program bantuan pembiayaan rumah. Perumahan subsidi ini sangat cocok untuk dimanfaatkan bagi para pekerja dengan gaji di bawah Rp 8 juta.

Ada banyak keuntungan yang bisa didapat dengan mengikuti program rumah subsidi, seperti harganya yang hanya berkisar antara Rp 150-Rp200 juta dengan tipe rumah 30 hingga 36. Kemudian, cicilan yang harus dibayarkan juga rendah, serta penawaran jangka waktu pinjaman atau tenor yang cukup panjang, yakni maksimal 20 tahun.

Selain itu, saat membeli rumah subsidi, syarat pembayaran DP rumah subsidi juga tergolong sangat rendah. Rata-rata DP yang dibebankan kepada pembeli berkisar antara 10 persen atau Rp 10-15 jutaan saja.

Bersihkan Tunggakan Utang

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) biasa jadi jalan yang ditempuh banyak masyarakat untuk memiliki rumah. Namun sebelum mengajukan kredit, pastikan namamu bersih dari segala tunggakan Utang.

Hal ini karena bank akan memperhatikan utang berjalan lainnya yang Anda punya saat pengajuan kredit. Seperti cicilan kendaraan, cicilan HP, cicilan TV, cicilan kartu kredit dan jenis utang berjalan lainnya.

Perlu dicatat bahwa porsi ideal utang-piutang tidak boleh melebihi 30% penghasilan atau gaji sebulan. Jadi, silahkan teliti kembali dan perhitungkan jumlah utang berjalan Anda sebelum mengajukan KPR.