upah.co.id – Investasi adalah istilah yang tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Pengertian investasi seringkali dikaitkan dengan keuntungan di masa mendapat. Apa itu investasi dan apa saja contohnya?

Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.

Pengertian lainnya, investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu.

Dengan kata lain, investasi adalah aktivitas menanamkan modal ke dalam bentuk aset tertentu agar nilai aset yang lebih besar dibandingkan saat awal menanamkan modal.

Tujuan investasi adalah jangka panjang

Orang atau pihak yang melakukan investasi adalah disebut sebagai investor atau penanam modal. Investasi bukan untuk mencari kekayaan dalam waktu singkat, tetapi investasi adalah salah satu cara untuk memenuhi tujuan keuangan.

Tujuan keuangan dari investasi adalah misalnya keinginan membuka usaha, menikah, menyekolahkan anak, membangun rumah, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya, tujuan keuangan setiap orang berbeda-beda. Sebut saja, seorang berusia 25 tahun tentu memiliki rencana dan cita-cita yang berbeda dengan orang berusia 50 tahun.

Berdasarkan tujuannya, investasi dibedakan menjadi investasi jangka panjang, menengah, dan investasi jangka pendek. Beda jangka waktu tentu beda strategi dan instrumen investasinya.

Beberapa tujuan investasi adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mendapatkan penghasilan tetap
  2. Untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak dan stabil di masa yang akan datang.
  3. Menambah aset dan harta kekayaan
  4. Mempersiapkan dana darurat
  5. Memberikan proteksi aset terutama dari inflasi
  6. Berpartisipasi dalam pembangunan negara

Jenis-jenis investasi

Jenis investasi berdasarkan waktunya

1. Investasi jangka panjang

Arti investasi jangka panjang adalah investasi yang membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun untuk mendapatkan keuntungan. Anda dapat menikmati hasil dari investasi ini dalam lima tahun, belasan tahun, hingga puluhan tahun yang akan datang.

Return yang dihasilkan oleh investasi jangka panjang tentu juga berpeluang lebih besar dibandingkan investasi jangka pendek.

Investasi jenis ini sangat cocok bagi Anda yang membutuhkan tabungan untuk keperluan di masa depan seperti biaya pendidikan, dana kebutuhan nikah, dana pensiun, dan lain sebagainya. Contoh dari investasi jangka panjang adalah investasi saham, obligasi, dan investasi emas.

2. Investasi jangka pendek

Arti investasi jangka pendek merupakan investasi yang memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan kurang dari tiga tahun dan dapat langsung dikonversikan dengan uang atau jual.

Namun, perlu diingat bahwa investasi jangka pendek ini memberikan return yang lebih kecil sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu dekat.

Contoh dari investasi jangka pendek adalah obligasi jangka pendek, reksa dana, surat utang negara (SUN), pasar saham, sertifikat deposito.

Sementara itu, jenis investasi berdasarkan bentuknya, ada investasi aktiva riil dan investasi aktiva finansial. Investasi aktiva riil merupakan aktivitas investasi yang dilakukan dengan aset investasi yang terlihat atau tidak terlihat seperti tanah, properti, dan logam mulia (emas).

Adapun investasi aktiva finansial adalah aktivitas investasi dengan aset investasi dalam bentuk sekuritas seperti saham, reksa dana, obligasi dan deposito.

Jenis investasi berdasarkan bentuknya

Berikut penjelasan berbagai jenis investasi yang bisa dipilih, baik investasi jangka panjang maupun jangka pendek:

1. Investasi properti

Investasi properti adalah salah satu jenis investasi berbentuk fisik. Investasi ini memiliki benda fisik yang nyata. Investasi properti sangat menguntungkan karena harganya terus meningkat setiap tahun.

Ada banyak cara melakukan investasi properti, yang paling sederhana yaitu membeli tanah kemudian membangun properti di atasnya. Properti tersebut kemudian dijual atau disewakan untuk mendapat keuntungan.

2. Investasi emas

Emas adalah jenis investasi riil atau berbentuk fisik yang sangat digemari. Emas jadi salah satu pilihan menarik karena memiliki risiko yang cukup rendah. Emas memiliki nilai yang stabil dan selalu naik setiap tahunnya.

3. Investasi saham

Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

4. Investasi reksadana

Reksadana adalah jenis investasi yang cocok investor pemula. Secara sederhana, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (MI).

5. Investasi obligasi (surat utang)

Obligasi adalah salah satu efek yang tercatat di bursa. Obligasi biasanya diterbitkan oleh korporasi maupun negara. Obligasi dapat dikelompokkan sebagai efek bersifat utang di samping sukuk.

6. Investasi deposito

Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu. Jika seseorang menyimpan uang dalam jumlah dan waktu tertentu di bank, maka akan mendapat bunga sebagai imbalan.

Contoh investasi

Ada banyak contoh investasi. Misalnya seorang karyawan swasta bernama Virdita membeli emas 24 karat di Butik Antam seberat 10 gram di harga Rp 10.000.000 pada 1 Januari 2022.

Pada Desember 2023, Virdita berniat menjual emas miliknya untuk keperluan merenovasi rumahnya. Selang 2 tahun, harga emas 10 gram kini dijual seharga Rp 15 juta. Artinya, Virdita mendapatkan untung dari investasi sebesar Rp 5 juta.

Contoh lain investasi adalah pembelian saham. Seorang PNS bernama Seruni membeli saham PT Unilever Tbk sejak 2010 saat harga per lembar sahamnya masih Rp 1.000 per lembar.

Kala itu, ia membeli 500 lembar saham. Dengan demikian, ia membeli saham itu seharga Rp 500.000.

Di tahun 2023, harga saham Unilever sudah naik menjadi Rp 2.000 per lembarnya. Artinya, investasi Seruni di 500 lembar saham Unilever kini sudah bertambah menjadi Rp 1.000.000.

Apabila dijual saat ini, maka untung Seruni dari investasi adalah Rp 1.000.0000. Jadi sudah tahu apa itu investasi ?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.