upah.co.id

MINSK, KOMPAS.com – Belarus mengungkapkan, negaranya memiliki 1,5 juta personel komponen cadangan potensial di luar angkatan bersenjatanya.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Negara Dewan Keamanan Alexander Volfovich, menurut kantor berita negara BeltA.

Jumlah tersebut bisa dikerahkan jika terjadi darurat militer dan negara tersebut masuk fase mode perang, sebagaimana dilansi Reuters, Sabtu (28/2/2023).

“Struktur organisasi, bukan angkatan bersenjata, akan berjumlah hingga 1,5 juta orang jika terjadi deklarasi darurat militer dan peralihan ekonomi ke mode perang,” kata Volfovich.

Populasi Belarus sendiri jumlahnya sekitar 9,3 juta jiwa.

Sementara itu, jumlah personel militer profesional Belarus berjumlah 48.000 orang dan sekitar 12.000 tentara perbatasan negara, menurut laporan International Institute for Strategic Studies pada 2022.

Belarus merupakan sekutu Rusia . Wilayah selatannya berbatasan langsung dengan Ukraina.

Selama invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berjalan setahun, Presiden Belarus Alexander Lukashenko kerap mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin.

Salah satu dukungan Belarus adalah mengizinkan wilayahnya sebagai pijakan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina dari utara.

Belarus juga mengizinkan Rusia untuk melatih pasukan direkrut melalui mobilisasi parsial di wilayahnya.

Lukashenko bulan ini memerintahkan pembentukan pasukan pertahanan teritorial yang berjumlah hingga 150.000 orang.

Dia mengatakan, pasukannya akan berperang hanya jika Belarus diserang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.