upah.co.id – Kepala Polisi Kuala Lumpur Malaysia meminta agar masyarakat tidak memberitahu info razia yang dilakukan polisi. Pasalnya masyarakat banyak yang membocorkan rencana razia polisi melalui aplikasi navigasi Waze.

Waze memang aplikasi navigasi yang terhitung cukup populer di Malaysia . Selain dilengkapi dengan koneksi GPS, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk memberikan informasi terkait adanya kecelakaan atau hambatan di jalan raya.

Bahkan, saking canggihnya, aplikasi Waze bisa digunakan juga untuk mengetahui info razia di jalan raya. Akan muncul pop-up biru di aplikasi yang bertuliskan ‘Ada polisi di depan’ jika memang ada razia .

Terkait hal tersebut, Datuk Azmi Abu Kassim sebagai Kepala Polisi Kuala Lumpur memohon-mohon pada netizen agar tak bocorkan info Razia menggunakan aplikasi Waze.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari World of Buzz pada Senin, 30 Januari 2023, Datuk Azmi menjelaskan tindakan melaporkan info Razia bisa menghambat upaya penegakan hukum. Terutama bagi mereka yang terang-terangan melanggar aturan lalu lintas.

Datuk Azmi menyatakan ada beberapa pelanggaran lalu lintas yang menjadi prioritas di razia . Beberapa di antaranya seperti pengemudi di bawah umur, pengaruh alkohol, dan mereka yang sengaja melanggar aturan lalu lintas.

Selain itu, Datuk Azmi juga meminta pengguna jalan harus waspada terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh pengemudi yang lalai seperti pengemudi mabuk, pelanggar lampu merah dan mereka yang mengemudi melawan arus lalu lintas.

Karenanya, dia mendesak agar warga Malaysia tak membagikan informasi razia di aplikasi Waze.

“Mereka yang tidak pernah terkena musibah akibat kecerobohan dan kelalaian pelanggar lalu lintas; tidak akan bisa merasakan sakit dan penderitaan yang harus ditanggung keluarga korban,” ucapnya.

“Maka dari itu, saya berharap masyarakat, khususnya pengguna jalan, mau bekerja sama dengan pihak kepolisian daripada berusaha membantu mereka yang melakukan pelanggaran di jalan raya,” tuturnya.***