Gegara Silicon Valley Bank Bangkrut, Warga AS Ramai-ramai Tarik Aset di Bank Kecil

upah.co.id – Belakangan ini banyak warga Amerika Serikat yang memindahkan isi tabungannya dari bank-bank kecil menengah ke bank-bank yang lebih besar. Hal ini banyak dilakukan guna mengamankan aset mereka usai bangkrutnya Silicon Valley Bank.

Melansir dari CNBC, Minggu (26/3/2023), dikatakan bahwa runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) pada awal bulan ini membuat masyarakat was-was hingga memicu arus keluar dan anjloknya harga saham di sejumlah bank kecil-menengah.

“Orang yang panik (karena bangkrutnya SVB) akan langsung keluar (memindahkan isi tabungannya ke bank yang lebih besar),” kata narasumber CNBC yang namanya tidak ingin disampaikan.

Situasi ini akhirnya memaksa regulator AS untuk melakukan intervensi guna melindungi nasabah dari bank-bank kecil dan menengah.

Sebagai solusi, dikatakan bahwa 11 bank terbesar di AS bergabung untuk menyuntikkan dana sebesar US$ 30 miliar (atau sekitar Rp 459 triliun) ke First Republic Bank agar tidak mengalami nasib yang sama seperti Silicon Valley Bank.

Adapun hal ini dinilai efektif untuk mengatasi ketegangan para nasabah AS yang muncul setelah runtuhnya SVB. Alhasil perpindahan aset nasabah bank-bank kecil menengah menuju bank-bank besar mulai berkurang.

Sebagai informasi, sebelumnya First Republic Bank sempat menjadi sorotan karena nilai sahamnya terus mengalami penurunan selama beberapa pekan terakhir. Dengan bangkrutnya SVB, kondisi keuangan bank ini menjadi semakin parah.

Padahal bank ini secara khusu banyak melayani nasabah kelas atas sama seperti SVB. Hal ini tentu membuat banyak investor besar yang khawatir untuk menyimpan asetnya di bank tersebut.

Oleh karenanya, First Republic dipilih oleh sejumlah bank besar lainnya untuk disuntikan sejumlah besar dana agar para nasabahnya menjadi lebih tenang dan tidak jadi melakukan pemindahan aset.