upah.co.id – Misi Medis Kedaruratan Pemerintah Indonesia yang tergabung dalam Ina-EMT resmi berakhir pada Senin (27/2/2023) sore waktu setempat.

Berakhirnya misi tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara hibah Rumah Sakit Lapangan Indonesia di Kota Hassa, Hatay dari pemerintah dan rakyat Indonesia kepada Pemerintah Turkiye.

Prosesi itu dilakukan oleh Dubes RI untuk Turkiye Lalu Muhamad Iqbal dan perwakilan Kementerian Kesehatan Turkiye, Arif Cetin.

Dengan ini, Kementeeian Kesehatan Turki selanjutnya akan alih kelola rumah sakit lapangan tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Indonesia juga menyerahkan kembali empat kontainer bantuan bahan makanan instan dari Kementerian Pertahanan RI.

“Hampir seluruh rumah sakit permanen di wilayah terdampak gempa sudah diaktifkan kembali. Namun, keberadaan rumah sakit lapangan akan sangat membantu mengurangi beban rumah sakit yang ada. Khususnya Rumah Sakit Lapangan Indonesia, dalam 10 hari terakhir paling tinggi jumlah pelayanannya dibandingkan dengan rumah sakit lapangan lainnya di Provinsi Hatay,” ujar Dubes Iqbal dalam keterangan tertulis yang dirilis oleh KBRI Ankara .

Dia bercerita, pemerintah dan masyarakat Turkiye di Hatay tampak sangat mengapresiasi kehadiran perwakilan dari KBRI Ankara serta pemberian hibah maupun bantuan dari Indonesia.

Acara penutupan misi kemanusiaan Ina-EMT serta penandatanganan hibah rumah sakit lapangan tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Yozgat, Ziya Polat, perwakilan kementerian sosial dan keluarga, Komandan Jandarma wilayah Hassa, Lurah, serta sejumlah masyarakat sekitar.

Rumah sakit lapangan yang dioperasikan oleh Ina-EMT sebagai respons dalam membantu penanganan gempa Turkiye memiliki sejumlah fasilitas.

Ini termasuk 18 tenda pelayanan medis milik MDMC Muhammadiyah dan Kementerian Kesehatan, serta 11 tenda pendukung milik BNPB, Polri dan TNI.

Keseluruhan fasilitas tersebut berlokasi di satu komplek di Kota Hassa, Provinsi Hatay, yang menjadi salah satu daerah paling terdampak gempa dahsyat berkekuatan M 7,8 pada 6 Februari 2023 lalu.

Rumah sakit lapangan Ina-EMT memiliki 119 personel dari unsur Kementerian Kesehatan RI, MDMC Muhammadiyah, TNI, Polri, IDI dan asosiasi-asosiasi dokter spesialis.

Sejak mulai beroperasi penuh pada 15 Februari 2023, rumah sakit lapangan Ina-EMT selalu didatangi pasien melebihi kapasitas normalnya yang 150 pasien perhari.

Di hari-hari menjelang berakhirnya misi, rumah sakit lapangan Ina-EMT bahkan masih melayani sampai dengan 400 pasien hingga pukul 12.00 malam hari.

“Sangat mengharukan dan membanggakan melihat sambutan serta kepercayaan luar biasa yang ditunjukkan masyarakat di Hatay kepada rumah sakit lapangan Ina-EMT,” ujar Bambang SP, Ketua Misi Kemanusiaan dari BNPB, yang mengkoordinasikan keikutsertaan Ina-EMT dalam misi kemanusiaan Pemerintah RI di Turkiye kali ini.

Dengan berakhirnya misi medis kedaruratan ini, sekarang tinggal dua misi kemanusiaan yang dilakukan Pemerintah Indonesia di Turkiye kaitannya dengan membantu penanganan gempa.

Pertama, misi perlindungan WNI di wilayah terdampak. Kedua, misi angkutan udara kemanusiaan dengan diperpanjangnya tugas Hercules C-130 TNI AU.

Pesawat bersama seluruh awaknya disebut masih akan ikut membantu angkutan logistik kemanusiaan ke wilayah terdampak hingga pertengahan Maret 2023.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.