upah.co.id – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) melatih ilmu yang mempelajari tentang dimensi tubuh manusia (antropometri) kepada kader posyandu guna meningkatkan gizi dan kesehatan balita.

“Kami secara konsisten dan berkelanjutan memberikan kontribusi berharga untuk pembangunan nasional khususnya sektor kesehatan dan gizi,” kata Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan Ali Murthadho dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu.

Ali menuturkan kegiatan ini mengundang 200 kader posyandu dari 10 kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) sebagai peserta.

Dalam kegiatan tersebut peserta mendapatkan pelatihan antropometri, manfaat ASI dan pemberian makanan tambahan bayi dan balita yang dilaksanakan di Ruang Serbaguna Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Ali berharap kegiatan yang juga diselenggarakan dalam rangka Hari Gizi Nasional 2023 ini, dapat mencegah dan menurunkan angka permasalahan gizi di Jakarta Selatan.

Pihaknya juga mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan atas terselenggaranya kegiatan bagi kader posyandu ini.

“Saya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada jajaran Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan dan Ruang Gizi Indonesia serta Persatuan Ahli Gizi Indonesia,” tutupnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menyiapkan 15 kelurahan lokasi fokus (lokus) untuk pencegahan dan penurunan tengkes (stunting) di daerah itu.

“Kami menyiapkan 15 kelurahan lokasi fokus (lokus) yakni Bukit Duri, Kebon Baru, Karet, Bangka, Pasar Minggu, Kebagusan, Gandaria Utara, Cipete Utara, Grogol Selatan, Pondok Labu, Gandaria Selatan, Pegadegan, Jagakarsa, Cipedak, dan Petukangan Utara,” kata Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Jhonson Hotsar.

Jhonson menyebutkan pemilihan 15 kelurahan tersebut merupakan perwakilan setiap kecamatan di Jakarta Selatan yang diharapkan merata dalam sosialisasi untuk menekan angka tengkes.

Terlebih, lanjutnya, dalam data yang dibagikan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat sebanyak 203 kasus anak mengalami tengkes dari 15 kelurahan tersebut sampai akhir 2022.