upah.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali membuka program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch IV bagi para mahasiswa di seluruh Indonesia.

Koordinator Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Ketatausahaan Kementerian ESDM Arid Riza Abadi mewakili Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, saat kick-off Program Gerilya MSIB Batch IV di Bandung, Jawa Barat, Senin (9/1/2023), mengatakan program Gerilya ini mendukung upaya transisi energi pemerintah untuk mencapai target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 dan net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

“Keseriusan Kementerian ESDM di program Gerilya ini adalah untuk mengembangkan dan menyosialisasikan EBT kepada generasi muda, sebagai salah satu upaya untuk mencapai target NZE di tahun 2060 atau lebih cepat. Semoga pelaksanaan Gerilya MSIB Batch IV dapat berjalan baik,” ujarnya seperti dikutip dari rilis Kementerian ESDM di Jakarta, Selasa.

Menurut Riza, program Gerilya MSIB Batch IV ini diinisiasi untuk memberikan ruang bagi mahasiswa mendapatkan pengalaman dan mencetak tenaga kerja profesional di bidang industri EBT.

“Kami memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang hendak lulus untuk mengembangkan diri dan mendapatkan pengalaman sebelum memasuki dunia kerja,” ujarnya.

Saat ini, pendaftaran peserta program Gerilya MSIB Batch IV telah dibuka melalui https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id dan akan ditutup pada 15 Januari 2023.

Peserta yang lolos seleksi administrasi akan diumumkan pada 18 Januari 2023. Seleksi akan dilakukan melalui dua tahap, yakni tes kemampuan dasar dan esai, serta penilaian wawancara dan motivation letter.

Untuk batch ini, menurut Riza, Kementerian ESDM tidak hanya mengundang mahasiswa rumpun teknik atau eksak, Gerilya MSIB Batch IV juga membuka kesempatan untuk mahasiswa sosial dan humaniora untuk bergabung mengembangkan sektor EBT.

Gerilya, yang merupakan program kolaborasi Kementerian ESDM dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), telah berlangsung sejak 2021.

Program ditujukan bagi mahasiswa minimal semester V untuk mengikuti studi independen, yang setara dengan 10-20 SKS, tergantung persetujuan universitas.

Metode pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu course dan team-based project (TBP), yang mana dalam TBP peserta Gerilya akan terjun langsung ke perusahaan yang bergerak di bidang PLTS untuk mempraktikkan, mengoperasikan, memelihara, serta mengatasi permasalahan ketika ada peristiwa yang mengganggu fungsi kerja PLTS atap.