upah.co.id – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RIPetrus R Golose mengatakan realisasi anggaran BNN pada tahun 2022 sebesar Rp1,703 triliun atau 98,38 persen dari pagu anggaran sebesar Rp1,731 triliun.

“BNN mengoptimalkan anggaran melalui beberapa program dan kegiatan,” katanya dalam Rapat Kerja Bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Sementara realisasi anggaran BNN tahun 2021 sebesar Rp1,413 triliun atau 98,22 persen dari pagu anggaran sebesar Rp1,439 triliun, paparnya.

Dia menjelaskan anggaran itu digunakan untuk Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) untuk bidang pencegahan, bidang rehabilitasi, bidang pemberantasan, bidang hukum, serta kerja sama.

Bidang pencegahan, kata dia, di antaranya ketahanan desa dengan Program Desa Bersih Narkotika (Bersinar) sebanyak 588 desa/kelurahan atau naik 242 desa dibandingkan tahun 2021.

Untuk mendukung Desa Bersinar telah diterbitkan 329 regulasi, yakni peraturan daerah, surat keputusan (SK) gubernur, peraturan daerah kabupaten/kota, SK bupati/wali kota, dan SK camat/kepala desa/lurah.

Selanjutnya, program intervensi ketahanan keluarga untuk 1.040 keluarga di 34 provinsi se-Indonesia.

Program pengembangan “soft skill” tingkatan pelajar di 34 SMP dan SMA untuk membentuk karakter anak didik antinarkoba. Program itu ditindaklanjuti secara mandiri oleh sekolah kepada 4.590 pelajar.

“Pelatihan 1.730 remaja untuk dibekali kemampuan mengenali diri dan kemampuan memengaruhi teman sebayanya guna menolak narkoba,” jelasnya.

Dia menegaskan BNN RI memberikan penyuluhan antinarkoba berdasarkan permintaan masyarakat, baik secara daring dan luring dengan total peserta sebanyak 1.837.441 orang.

Selanjutnya BNN telah melakukan pencegahan melalui deteksi dini dengan tes urine kepada 146.913 orang, di mana 1.001 orang dinyatakan positif. Deteksi dini itu dilakukan di instansi pemerintahan, lingkungan swasta, lingkungan pendidikan, dan masyarakat.