upah.co.id – Kepala Ekonom Dana Moneter Internasional (IMF), Pierre-Olivier Gourinchas, memperingatkan kenaikan suku bunga telah meningkatkan kerentanan bank. Ditegaskannya, hal ini menghadirkan risiko yang signifikan terhadap pertumbuhan global.

“Kami prihatin dengan apa yang telah kami lihat di sektor perbankan, khususnya di Amerika Serikat (AS) tetapi mungkin juga di negara lain, yang mungkin berdampak pada pertumbuhan pada tahun 2023,” kata Gourinchas mengutip CNBC International, Rabu (12/4/2023).

Kenaikan bank sentral telah meningkatkan biaya pendanaan bagi bank. Sementara pemberi pinjaman juga melihat beberapa kerugian aset seperti obligasi jangka panjang.

“Bank berada dalam situasi yang lebih genting. Mereka memiliki bantalan yang sehat, tetapi itu pasti akan membuat mereka menjadi sedikit lebih berhati-hati dan mungkin mengurangi pinjaman,” imbuh Gourinchas.

Dalam satu skenario, IMF melihat kondisi pendanaan untuk bank semakin ketat dan menekan pinjaman. Sehingga perkiraan pertumbuhan global 2,8% pada tahun 2023 turun menjadi 2,5%.

Gourinchas mengatakan modelnya juga memperkirakan skenario yang lebih buruk. Di mana stabilitas keuangan tidak terkendali.

“Itu akan menyebabkan arus modal besar-besaran dari seluruh dunia mencoba untuk kembali ke tempat yang aman, pergi ke Departemen Keuangan AS, apresiasi dolar, meningkatkan premi risiko, kehilangan kepercayaan,” katanya.

Dalam skenario ini, IMF melihat ekonomi dunia tumbuh sekitar 1% untuk tahun ini. Tetapi, ujar Gourichas, kemungkinan ini relatif rendah sekitar 15%.

IMF pada Selasa merilis laporan pertumbuhan global terbarunya, yang berisi ekspektasi pertumbuhan jangka menengah terlemahnya selama lebih dari 30 tahun.

Stabilitas keuangan menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir, di tengah jatuhnya beberapa bank AS, penjualan cepat Credit Suisse di Eropa, dan gejolak di pasar obligasi Inggris yang hampir menggulingkan dana pensiun musim gugur lalu.