upah.co.id – Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra, Muhaimin Iskandar mengajak umat Islam untuk tetap bersikap tenang dan tidak terprovokasi terhadap aksi pembakaran Al-Qur’an yang terjadi di Swedia.

“Membakar Al-Qur’an itu jelas melukai umat Islam, saya mendorong aparat kepolisian di Swedia menindak tegas para pelaku. Tapi yang paling penting kita (umat Islam) harus tetap tenang, tidak terprovokasi dengan aksi itu,” kata Muhaimin Iskandar , dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baru-baru ini terjadi insiden pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan oleh seorang pemimpin politik sayap kanan Denmark Garis Keras berkebangsaan Swedia, Rasmus Paludan , di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Sabtu, 21 Januari 2023.

Atas kejadian tersebut Pemerintah Turki memperingatkan warganya yang tinggal di Amerika Serikat dan Eropa untuk waspada akan kemungkinan terjadinya serangan teror Islamofobia, xenofobia, dan rasis.

Kementerian Luar Negeri Turki juga merekomendasikan warganya untuk tetap bersikap tenang dalam menghadapi kemungkinan pelecehan dan serangan xenofobia dan rasis, serta menjauhi kerumunan dan daerah-daerah demonstrasi.

Mereka mengatakan bahwa tindakan anti-Islam dan rasis tersebut mencerminkan dimensi berbahaya dari intoleransi dan kebencian beragama di Eropa. Muhaimin pun mengutuk keras aksi keji tersebut, selain bertentangan dengan nilai keislaman, dia menyebut bahwa aksi Paludan bisa memicu ketegangan antar-umat beragama di dunia.

“Saya tentu saja mengecam keras aksi pembakaran Kitab Suci Al-Qur’an di Swedia, itu bukan saja tidak sesuai dengan nilai keagamaan dan toleransi, malah lebih dari itu bisa memicu ketegangan,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut, beberapa kedutaan besar di Ankara, termasuk kedutaan besar Amerika Serikat (AS), Jerman, Prancis, dan Italia mengeluarkan peringatan keamanan kepada warganya di Turki pada Jumat, tentang kemungkinan serangan terhadap rumah ibadah, seperti gereja, sinagog, dan misi diplomatik di Istanbul.

Bahkan dalam peringatan keamanan tersebut Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengatakan kemungkinan balasan teroris dapat terjadi di daerah-daerah yang sering dikunjungi oleh orang Barat, terutama daerah Beyoglu, Galata, Taksim, dan Istiqlal di kota itu.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Swedia yang menyarankan kepada warganya yang berada di Turki untuk menghindari kerumunan dan demonstrasi demi keamanan.***