Krisis Global Minggir Dulu, IHSG Mulai Nanjak

upah.co.id – Pada penutupan perdagangan Jumat (24/3/2023) IHGS di tutup menguat 1,06% di level 6762.

Penutupan menguatnya IHSG pada Jumat (24/3/2023) didorong dari kenaikan beberapa sektor yakni sektor teknologi yang naik 2,42%, sektor transportasi 1,44%, sektor keuangan 1,23%, sektor properti 1,83%, sektor basic industry 1,33%, sektor cyclical 1,45% dan sektor non-cyclical 1,54%.

IHSG menguat dikala bursa Asia lainnya mengalami koreksi, di samana N225 Tokyo turun 0,31%, HIS Hong Kong turun 0,67%, SSEC Shanghai turun 0,20%.

Menguatnya IHSG dalam sepekan di dorong oleh masuknya investor asing dalam sepekan. Pada Jumat (24/3/2023) dimana investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp207,1 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp3,65 triliun.

Penguatan IHSG sepekan ini merupakan akumulasi perdagangan tiga hari terakhir, yakni Senin (20/3/2023), Selasa (21/3/2023), dan Jumat (24/3/2023).

Pada pekan ini penguatan IHSG juga didorong oleh sentimen cum date dari beberapa emiten perbankan seperti BMRI, BBNI, BBTN, BBCA dan BBRI. Di mana dividen dari perbankan tersebut cukup menggairahkan bagi para investor.

BMRI membagikan dividen sebesar Rp529/lembar saham yang cum date di 24/3/2023. BBNI membagikan dividen sebesar Rp392/lembar saham yang cum date di 27/3/2023. BBTN membagikan dividen sebesar Rp43/lembar saham yang cum date di 28/3/2023. BBCA membagikan dividen sebesar Rp170/lembar saham yang cum date di 28/3/2023. Dan yang telah lebih dulu BBRI membagikan dividen sebesar Rp231/lembar saham yang cum date pada 21/3/2023.

Sentimen dividen inilah yang menjadi penguat IHSG dalam sepekan ini sehingga menutup sentimen negatif dari krisis perbankan global.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.