upah.co.id – Perusahaan teknologi yang menyediakan solusi logistik dan gudang digital, Shipper menjalin kolaborasi bersama ekolab Kementerian Koordinator Perekonomian dan Localfest menyelenggarakan pameran Legendary Brand Festival 2023 di Jakarta, Sabtu (25/2).

Co-Founder & COO Shipper Budi Handoko mengatakan, pameran ini memfasilitasi kolaborasi lebih dari 100 pelaku usaha legendaris Indonesia dengan lebih dari 10.000 pelaku UMKM.

“Kami ingin meningkatkan keunggulan kompetitif produk UMKM sehingga mereka dapat bertahan dan bahkan bertumbuh hingga dapat membangun bisnis yang lebih berkelanjutan,” kata Budi.

Budi mengatakan, berbagai tantangan perekonomian yang akan dihadapi para pelaku usaha tahun ini membuat mereka harus memperhatikan perubahan tren konsumen, digitalisasi, dan inovasi produk dan layanan untuk tetap bersaing dan berkembang.

Menurut dia, ratusan pelaku usaha yang sudah mapan di Indonesia akan berbagi untuk membantu meningkatkan keunggulan kompetitif pelaku UMKM melalui forum bisnis, konferensi, dan pameran.

Adapun di antaranya merk-merk legendaris yang turut berpartisipasi adalah Buccheri, Khong Guan, Wardah, Mustika Ratu, Olympic Furniture, Somethinc, dan merek terkenal lainnya di sektor fesyen, kecantikan, dan makanan dan minuman.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai wadah kolaborasi namun juga menjadi wadah pengembangan inovasi, berjejaring hingga perluasan pemasaran produk para pelaku usaha.

“Kunci peningkatan daya saing UMKM adalah kolaborasi,” kata Zulkifli Hasan saat membuka acara tersebut.

Mendag mengatakan, inisiatif Shipper dengan Legendary Brand Festival 2023 sejalan dengan misi Kemendag yang membangun ekosistem untuk mempertemukan para pelaku UMKM dengan ritel modern hingga perusahaan grosir besar melalui ekosistem ekolab.

Ia menjelaskan, ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh 5,31 persen. Sementara tingkat inflasi pada tahun 2022 tercatat sebesar 5,51 persen, relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara lain, dan kembali turun ke 5,28 persen pada Januari 2023.

Oleh karena itu, Kemendag mendorong agar pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha dan menyasar pasar ekspor.

Ia mengungkapkan, negara-negara non tradisional misalnya di kawasan Asia Selatan seperti Bangladesh, Pakistan, dan India memiliki potensi perdagangan yang sangat besar bagi pelaku usaha di Tanah Air.

Indonesia mengalami surplus transaksi perdagangan dengan Bangladesh sebesar 2 miliar dolar AS, dengan Pakistan surplus 3 miliar dolar AS, dan India surplus 9 miliar dolar AS.

Selain Asia Selatan, negara-negara lain yang potensial untuk dijadikan mitra dagang yakni di kawasan Afrika dan Timur Tengah.

“Daya beli disini sangat tinggi, sungguh kehilangan yang cukup besar apabila tidak dimanfaatkan pengusaha dari Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Zulhas tersebut.