Macron Dicemooh Demonstran Saat Berkunjung ke Belanda

upah.co.id – Presiden Prancis Emmanuel Macron diganggu dan dicemooh para demonstran saat berpidato soal masa depan Eropa dalam kunjungan kenegaraan ke Belanda pada Selasa (11/4) waktu setempat. Kunjungan Macron ke luar negeri ini dilakukan saat Prancis dilanda krisis yang dipicu reformasi pensiun .

Seperti dilansir AFP, Rabu (12/4/2023), kunjungan kenegaraan Macron ke Belanda ini tercatat sebagai kunjungan pertama oleh seorang Presiden Prancis dalam waktu 23 tahun terakhir. Kunjungan ini juga dilakukan saat Macron memicu kontroversi dengan komentarnya soal Taiwan, Amerika Serikat (AS) dan China.

“Di mana demokrasi Prancis?” demikian bunyi spanduk yang dibentangkan demonstran, saat Macron berpidato di hadapan sejumlah besar mahasiswa yang berkumpul di dalam sebuah teater di Den Haag, Belanda, pada Selasa (11/4) waktu setempat.

Macron tengah menghadapi tantangan terbesarnya dalam masa jabatan keduanya sebagai PM Prancis, setelah mendorong reformasi pensiun yang mencakup kebijakan menaikkan batas usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun. Reformasi pensiun itu ditolak sebagian besar publik Prancis hingga memicu demo rusuh.

Di Den Haag, para demonstran yang mengganggu pidato Macron berdiri di balkon teater sambil berteriak: “Anda memiliki jutaan demonstran di jalanan.”

Para demonstran itu juga memegang spanduk berbunyi ‘Presiden Kekerasan dan Kemunafikan’ yang ditujukan kepada Macron.

Setelah para petugas keamanan mengamankan para demonstran itu, Macron mengatakan bahwa orang-orang yang berupaya merusak aturan hukum yang disahkan oleh pemerintah terpilih sama saja telah ‘membahayakan demokrasi’, sembari menyinggung penyerbuan Gedung Capitol di Amerika Serikat tahun 2021 dan serangan terhadap Kongres Brasil pada tahun ini.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga ‘Prancis Mencekam Bak ‘Medan Perang’ Akibat UU Kenaikan Usia Pensiun’:

Macron dijadwalkan bertemu dan berbincang dengan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte di atas perahu kanal dalam kunjungannya ini. Kunjungan Macron ini dimaksudkan untuk menyoroti dinamika baru antara Prancis dan Belanda setelah Brexit atau keluarganya Inggris dari Uni Eropa.

Beberapa hari sebelum mengunjungi Belanda, Macron memicu kontroversi dengan menyatakan bahwa Eropa tidak seharusnya menjadi ‘pengikut’ AS atau China ketika menyangkut isu Taiwan. Komentar itu dilontarkan Macron dalam wawancara dengan sejumlah media, termasuk Politico dan harian lokal Prancis, Les Echos.

Komentar Macron itu menuai pujian di China, namun membuat bingung Taiwan dan negara-negara Barat lainnya.