upah.co.id

• Mencontohkan kebiasaan sehat di dapur

Setelah bekerja dengan keluarga selama 10 tahun di bidang nutrisi, Carter cukup memiliki banyak pengetahuan bahwa menyuruh anak untuk makan sayur biasanya tidak seefektif meminta anak memasak bersama kita dan memakan sayuran yang mereka bantu siapkan.

“Anak-anak sebenarnya lebih cenderung makan sayuran jika mereka berada di dapur, bahkan jika mereka hanya mengaduk panci, mengosongkan sekantong salad atau membantu kita menaruh sayuran di atas nampan untuk dipanggang,” ungkapnya.

Keterlibatan ini membantu anak-anak merasa menjadi bagian dari makanan dan dapat meningkatkan keinginan mereka untuk mencoba makanan baru.

Faktanya, penelitian tahun 2022 menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam menyiapkan sayuran memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba apa yang mereka siapkan.

Selain itu, sebuah penelitian dari Utah State University menunjukkan bahwa perilaku ini akan berlanjut hingga mereka dewasa dengan membuat mereka lebih mau mencoba makanan baru dan makan lebih banyak sayuran hanya dengan berada di dapur dan memasak bersama keluarga.

African Heritage Diet pun menunjukkan bagaimana hidangan bergizi seimbang dapat disatukan dengan keluarga dan pentingnya mengajarkan tentang sejarah makanan tradisional saat berada di dapur.

• Melanjutkan tradisi keluarga dan mewariskan resep

Dapur adalah tempat bercerita dan berbagi resep.

“Setiap hari Thanksgiving saat saya tumbuh dewasa, saya akan membantu ibu saya menyiapkan mac and cheese,” kata Carter.

“Ibu saya tidak menuliskan resep ini, tetapi dia akan menyiapkannya dengan cara yang sama setiap tahun.”

“Jika saya ingin belajar, saya harus berada di dapur bersamanya dan melihat apa yang dia lakukan sehingga saya bisa mengingatnya,” jelas dia.

Carter menambahkan, seiring bertambahnya usia dia menjadi pembuat mac and cheese untuk keluarganya, yang memungkinkan dia membagikan resep ini kepada generasi berikutnya dan meneruskan tradisi hidangan unik sang ibu.

• Meningkatkan komunikasi dengan orang yang anda cintai

Memasak bersama anak, saudara, teman, atau pasangan adalah waktu yang positif untuk berkomunikasi, baik itu membicarakan apa yang terjadi di sekolah, tempat kerja, atau sekadar mengobrol.

Saat memasak bersama, kita meluangkan waktu dari kesibukan untuk fokus pada apa yang kita lakukan dan dengan siapa kita berbagi ruang di dapur.

Sayangnya, banyak keluarga yang mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi dan membuka diri terkait tantangan kesehatan mental mereka.

“Mendedikasikan waktu di dapur untuk berdialog secara terbuka dapat membuat anggota keluarga merasa lebih nyaman untuk mendiskusikan emosi atau masalah yang sedang dihadapi,” tutur Carter.

“Selain itu, memasak bersama orang lain adalah saat yang tepat untuk belajar (atau mengajar) cara memasak dan meningkatkan keterampilan kuliner kita.”

“Dan pengembangan keterampilan memasak dapat membantu membuat pilihan makanan yang lebih bergizi secara keseluruhan,” ujar dia.

• Menjaga kebudayaan di piring kita

Carter mengaku bahwa dia tidak mempelajari banyak manfaat dari makanan budayanya saat di sekolah.

Sekarang, banyak yang telah berubah dan ada lebih banyak sumber daya seperti African Heritage Diet, yang menunjukkan cara memasukkan makanan yang terkait dengan masakan tradisional dari Afrika ke dalam pola makan yang bergizi.

Saat berada di dapur bersama keluarga, kita bisa belajar tentang resep yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Memasukkan makanan tradisional dari budaya kita juga mendorong kita untuk mempertahankan identitas budaya, tradisi, dan sejarah keluarga.

“Bagi banyak orang Afrika-Amerika, ada begitu banyak ketidakpastian tentang sejarah karena penyebaran massal selama perdagangan budak trans-Atlantik,” kata Carter.

“Itulah mengapa sangat penting untuk melestarikan tradisi dan memasukkan makanan yang diwakili dalam African Heritage Diet saat saya berada di dapur dan di meja makan,” imbuh dia.

Tips untuk memulainya

• Bagikan resep favorit kita

Undang keluarga atau teman ke dapur dan biarkan mereka melihat kita menyiapkan resep.

Jika ada hal yang bisa mereka bantu, ajaklah mereka untuk melakukannya.

Bicarakan dengan mereka tentang apa yang mengingatkan kita tentang resep ini, siapa yang menyiapkannya, waktu yang tepat untuk memakannya, dan apa yang spesial dari bahan-bahannya.

• Merencanakannya

Rencanakan setiap minggunya untuk memasak makanan bersama keluarga.

Cobalah tetap berpegang pada hari tertentu dan temukan resep baru yang menarik untuk dimasak setiap minggunya.

Selain itu, doronglah anggota keluarga yang berbeda untuk memimpin.

“Saya telah melihat anak-anak usia sekolah dasar dan menengah mengembangkan keterampilan yang sangat baik di dapur dengan latihan,” ungkap Carter.

“Kita juga bisa membantu anak-anak membangun kepercayaan diri dan kegembiraan saat momen-momen mereka berada di dapur,” saran dia.

• Batasi penggunaan layar

Saat memasak, tidak masalah untuk melihat sekilas resep, tetapi cobalah untuk tidak membiasakan diri menonton acara TV atau film, atau menelusuri media sosial.

Tidak hanya tidak sehat untuk memasak dan menyentuh ponsel atau tablet secara terus menerus, tetapi juga mengalihkan fokus kita dari orang-orang yang berbagi ruang dengan kita.

Hal yang sama juga berlaku di meja makan.

Doronglah semua orang untuk meletakkan ponsel mereka. Ini bisa membantu semua orang membatasi diri dari penggunaan layar atau gadget dan mulai berinteraksi satu sama lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.