upah.co.id – Masyarakat Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami kesulitan untuk mendapatkan beras Bulog dengan harga yang murah di pasar-pasar tradisional karena tingginya permintaan dari para konsumen.

“Sejak kemarin kami sulitmendapatkan beras Bulog di pasar-pasar. Kami cari ke pasar-pasar di Kota Kupang tetapi tidak menemukan ada pedagang yang menjual beras Bulog . Kami sangat membutuhkan beras Bulog karena harganya murah dan bisa terjangkau warga yang berpenghasilan rendah,” kata Desi Lona warga Kecamatan Kelapa Lima saat ditemui di Pasar Kasih Naikoten Kota Kupang, Kamis.

Menurut dia, beras Bulog sudah mulai langkah di pasar-pasar sejak awal pekan ini sehingga warga terpaksa harus membeli beras yang harga lebih mahal.

Desi Lonaingin Pemerintah Kota Kupang agar segera melakukan kegiatan operasi pasar agar masyarakat bisa mendapatkan beras yang harganya lebih murah untuk kebutuhan konsumsi keluarga.

Sementara itu Sultan salah seorang pedagang beras di Pasar Kasih Naikoten mengaku banyak warga yang mencari beras Bulog karena harganya lebih murah dari beras jenis lainnya.

Menurut dia, Bulog NTT hanya memasok kebutuhan beras Bulog satu ton/hari untuk para pedagang beras di Pasar Kasih Naikoten, sementara kebutuhan lebih dari satu ton.

“Kami mendapat satu ton beras Bulog setiap hari untuk dijual tetapi jumlah yang ada itu tidak cukup karena permintaan sangat tinggi. Kami menjual dengan harga yang telah ditentukan Bulog yaitu Rp9.950/kg,” kata Sultan.

Ia berharap Bulog NTT menambah distribusi beras ke pasar-pasar karena permintaan masyarakat sangat tinggi terhadap beras Bulog.

Sementara itu Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan bahwa sampai dengan pekan terakhir Februari 2023 sudah menyalurkan 2.100 ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Kupang.

“Jadi total beras yang kami siapkan untuk Program SPHP itu mencapai 5.000 ton beras medium, dan sampai dengan kemarin sudah 2.100 ton beras Program SPHP yang sudah kami salurkan,” kata Sekretaris Umum dan Humas Perum Bulog Kantor Wilayah NTT Fanik Apriliyani.