Menlu Sergei Lavrov Tuduh Negara Barat Berniat Hancurkan Rusia

upah.co.id – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menuduh negara-negara Barat berniat memicu kekalahan abadi untuk Moskow dalam perang di Ukraina . Lavrov juga melontarkan kecaman untuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang mengunjungi di Kiev, pekan ini, untuk menghadiri pertemuan Uni Eropa-Ukraina.

“Ursula von der Leyen… mengatakan bahwa hasil dari perang seharusnya adalah kekalahan Rusia, jenis kekalahan yang selama beberapa dekade, Rusia tidak bisa memulihkan perekonomiannya,” ucap Lavrov dalam pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah Rusia dan dilansir AFP, Kamis (2/2/2023).

“Apakah ini bukan rasisme, bukan Nazisme — bukan upaya untuk menyelesaikan ‘masalah Rusia’,” sebutnya, mengungkit kemenangan Rusia melawan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II silam.

Pernyataan Lavrov disampaikan setelah Von der Leyen mengumumkan dirinya tiba di Kiev pada Kamis (2/2), bersama tim komisioner dan jajaran diplomat paling senior Uni Eropa. Von der Leyen mengunjungi Kiev untuk menghadiri pertemuan puncak Uni Eropa-Ukraina yang pertama kalinya digelar di zona aktif perang.

Dalam beberapa pekan terakhir, Von der Leyen mengatakan bahwa Eropa harus menang dalam menghadapi agresi Rusia dan agar rentetan sanksi Uni Eropa, yang belum pernah dijatuhkan sebelumnya, membuat perekonomian Rusia menghadapi ‘kemunduran satu dekade’.

Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Prancis membantah bahwa pihaknya ataupun sekutunya tengah berperang melawan Rusia, menyusul keputusan negara-negara Barat untuk mengirimkan tank-tank tempur berat ke Ukraina.

“Bagian pentingnya adalah kita melakukannya bersama dan kita tidak saling menyalahkan di Eropa karena kita berperang melawan Rusia dan bukan melawan satu sama lain,” ucap Menlu Jerman Annalena Baerbock pada 25 Januari lalu.

Presiden Vladimir Putin diketahui kerap membandingkan antara apa yang disebutnya sebagai ‘operasi militer khusus’ Rusia di Ukraina dengan perang melawan Nazi Jerman.

Putin memerintahkan pengerahan pasukan Moskow ke Ukraina sejak Februari pekan lalu, dengan tujuan yang disebut untuk melakukan ‘de-Nazifikasi’ terhadap negara tetangganya itu.