upah.co.id – NESABAMEDIA.COM – Microsoft mengatakan bahwa GitHub Copilot telah meninggalkan fase pratinjau dan mulai tersedia secara umum untuk back-end atau sebagai ekstensi Visual Studio Code. Pengguna pun kini sudah bisa mengakses solusi pemrograman pasangan, setelah sebelumnya berada dalam fase pratinjau hampir satu tahun lamanya.

Microsoft pertama kali memperkenalkan GitHub Copilot di tahun 2021, dan telah memasuki tahap pratinjau sejak saat itu. Kini, layanan ini telah tersedia secara luas, dan pengguna bisa mengakses dengan membayar biaya sebesar $10 per bulan atau $100 per tahun untuk setiap satu akun pengguna.

GitHub Copilot sendiri berjalan pada platform AI baru yang dikembangkan oleh OpenAI, yang dikenal sebagai Codex. Copilot dirancang untuk membantu pemrograman di berbagai skenario dan kerangka kerja.

“Layanan ini memahami konteks secara signifikan lebih banyak daripada kebanyakan produk asisten kode lainnya. Jadi, apakah itu dalam docstring, komentar, nama fungsi atau kode itu sendiri, Copilot menggunakan konteks yang anda berikan, dan kemudian mensintesis kode untuk dicocokkan. Bersama dengan OpenAI, merancang layanan ini agar lebih pintar dalam menghasilkan kode yang aman dan efektif saat pengembang menggunakannya,” terang Microsoft.

Copilot berfungsi sebagai ekstensi pada Visual Studio Code atau sebagai opsi back-end yang lengkap. Pengguna bisa mengakses Copilot dan menggunakannya dengan berbagai pilihan bahasa pemrograman, seperti JavaScript, Python, Ruby, Go, TypeScript dan banyak lagi lainnya.

Pada bulan Juni 2021, Microsoft memperkenalkan GitHub Copilot, sebagai layanan yang memungkinkan alat pemrograman untuk menulis kode dengan lebih mudah. Namun, layanan ini dengan cepat mendapat reaksi dari komunitas sumber terbuka.

Salah satu kritik utama mengenai layanan ini adalah dinilai bertentangan dengan etos sumber terbuka, karena ditawarkan sebagai layanan berbayar.

Namun, Microsoft bisa dibilang membenarkan hal ini dengan mengatakan sumber daya yang dibutuhkan untuk melatih AI itu mahal. Meski demikian, pelatihan tersebut akan bermasalah bagi sebagian orang, karena mereka berpendapat bahwa Copilot bisa menggunakan potongan cookies untuk melatih dan kemudian membebankannya kepada pengguna.

Di sisi lain, kode yang dihasilkan oleh Machine Learning bukanlah sesuatu yang bisa dilindungi oleh Hak Cipta. Dengan kata lain, Copilot seharusnya akan baik-baik saja dalam memunculkan saran potongan kode kepada pengguna tanpa melanggar hak cipta.