Nasdaq Inc Luncurkan Kustodian BTC, Bikin Pasar Kripto Ramai

upah.co.id – Pada perdagangan Sabtu (25/3/2023) pukul 11.45 WIB Bitcoin dan Ethereum menjadi mata uang kripto yang paling aktif ditransaksikan.

Diketahui Nasdaq Inc. berencana untuk meluncurkan layanan kustodian untuk Bitcoin dan Ethereum (ETH) dalam tiga bulan ke depan.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada hari Jumat, Ira Auerbach selaku wakil presiden senior dan kepala Aset Digital Nasdaq mengatakan perusahaan sedang bekerja untuk menyelesaikan infrastruktur teknis serta mendapatkan persetujuan peraturan akhir. Bisnis baru dapat diluncurkan sebelum akhir kuartal kedua.

Aset Digital Nasdaq dibangun di atas solusi sukses yang telah diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir untuk melayani ekosistem aset digital, termasuk teknologi pasar untuk pertukaran aset digital, penawaran kejahatan anti-keuangan asli kripto, dan solusi indeks terkait kripto untuk produk yang dapat diperdagangkan.

Perusahaan bertujuan untuk menawarkan rangkaian layanan lengkap untuk divisi aset digital grup, yang pada akhirnya akan mencakup eksekusi untuk lembaga keuangan.

Perpindahan bursa ke crypto akan menandai perubahan dari bisnis tradisionalnya yang berurusan dengan saham dan obligasi.

Gebrakan ini juga akan membantu mengisi celah dalam layanan penyimpanan crypto yang tersisa setelah runtuhnya FTX tahun lalu.

Perusahaan lain, seperti BNY Mellon dan Fidelity juga terjun ke crypto untuk menawarkan layanan kustodian.

Meskipun serentetan kebangkrutan perusahaan crypto dan penurunan tajam dalam nilai aset digital tahun lalu. Sementara pasar crypto telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Selain itu beberapa mata uang kripto masih digemari oleh para investornya dimana XRP dan Litecoin kembali menjadi top gainer dalam sepekan.

Dan ada pula beberapa mata uang kripto yang mulai ditinggalkan para investornya seperti Immutable yang sudah menyentu level USD1.1 pada pukul 11.45 hari ini dengan penurunan dalam sepekan sebesar 26.79%.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.