upah.co.id – Ketua Kornas Go Anies Sirajuddin Abdul Wahab menyatakan KIB yang dibentuk oleh tiga relawan Anies lebih memiliki kejelasan daripada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurutnya, KIB relawan Anies mengakomodir aspirasi masyarakat yang ingin adanya perubahan pemerintah di 2024.

“Sebuah perubahan yang hari ini disimbolkan dengan Mas Anies jadi kita menangkap arus itu,” sebut Sirajuddin dihubungi Kompas.com, Kamis (2/2/2023).

Sementara itu, lanjut dia, KIB yang dibentuk Golkar, PAN, dan PPP belum mencapai kesepakatan pengusungan calon presiden (capres), dan calon wakil presiden (cawapres).

“Dari tiga partai yang menyatakan KIB itu sampai hari ini juga kan enggak jelas calonnya,” ucap dia.

Adapun dikutip dari Tribunnews.com, KIB relawan Anies dibentuk oleh Go Anies, Forum Ka’bah Membangun, dan Anies Amanat Indonesia.

Ketiga relawan itu berisi kader Golkar, PPP, dan PAN.

Namun Sirajuddin mengklaim Go Anies tak mendapatkan teguran dari pimpinan pusat Golkar.

“Kalau kita kader, dan anggota itu tidak suatu hal yang diwajibkan oleh anggaran dasar (untuk) taat perintah partai dari pusat soal pemilihan presiden (pilpres),” katanya.

Ia pun tak ambil pusing jika ada pihak yang mempermasalahkan pembentukan KIB relawan Anies.

Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari dinamika politik.

“Ya kalau ada sentilan-sentilan kita enggak anggaplah itu. Toh juga kita diberikan hak konstitusional dipilih, dan memilih,” pungkasnya.

Diketahui, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) saat ini belum mencapai kesepakatan pengusungan capres-cawapres.

Partai Golkar masih ingin mengusung Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto sebagai capres.

Sementara itu, PAN memunculkan empat nama yaitu Ketua Umum Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Anies Baswedan .

Sedangkan suara dukungan di PPP masih terpecah antara Anies dan Ganjar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.