upah.co.id – Pendiri Three Arrow Capital (3AC), Su Zhu dan Kyle Davies, dilaporkan membuat bursa kripto baru setelah kehilangan Rp 150 triliun di perusahaan lamanya. Melalui platform bernama GTX, keduanya mencari dana US$25 juta (Rp 380 juta).

Zhu dan Davies tercatat sebagai bagian dari tim pendiri GTX. Selain mereka, ada dua orang lagi bernama Mark Lamb dan Sudhu Arumugam yang tak lain adalah pendiri CoinFlex.

CoinFlex juga merupakan perusahaan yang ikut terseret dalam badai keruntuhan kripto tahun lalu. Perusahaan menangguhkan seluruh penarikan bursa per Juni 2022 menyusul investor bitcoin awal Roger Ver mengumpulkan US$84 juta utang pada bursa.

Dalam pitch deck yang dilihat CNBC Indonesia, GTX menuliskan sebagai marketplace publik untuk perdagangan lintas aset. Perusahaan juga menuliskan bisa mendominasi pasar hanya dalam 2-3 bulan setelah platform diluncurkan.

GTX juga menambahkan, kreditor pada perusahaan bangkrut seperti FTX dapat melakukan trading di platform tersebut. Mereka berjanji akan masuk ke pasar secepatnya pada akhir Februari mendatang.

Sayangnya, kehadiran GTX tak disambut baik semua orang. Investor dan pedagang kripto, Scott Melker mengecam pitch deck itu dan menyebutnya buruk.

Dia membandingkan GTX dengan FTX yang gagal. Mereka yang berada di balik GTX disebut ‘mengerjai’ publik.

“Bayangkan menonton FTX gagal setelah melihat perusahaan Anda sendiri gagal dan kemudian memilih mencoba meluncurkan bursa dan beri nama GTX yang merupakan satu huruf menjadi FTX,” kata Merkel dalam tweet-nya yang dikutip Yahoo News, Rabu (18/1/2023). “Siapapun yang menjalankan simulasi ini suka mengerjai kami”.

Dia juga menambahkan, ketika GTX diluncurkan, maka semua orang pantas berada di zaman es kripto. “Jika ini diluncurkan kita pantas mendapatkan setiap detik dari zaman es kripto ini,” ucapnya.