upah.co.id – Rusia sedang merencanakan serangan besar bertepatan dengan peringatan satu tahun perang di Ukraina pada 24 Februari.

Hal ini dikatakan menteri pertahanan negara itu, Oleksii Reznikov.

Berbicara kepada media Perancis, seperti dilansir Guardian, Reznikov memperingatkan bahwa Rusia akan memanggil kontingen besar pasukan yang dimobilisasi.

Ini mengacu pada mobilisasi umum Rusia dari 300.000 tentara wajib militer pada September tahun lalu.

Dia mengeklaim bahwa jumlah di perbatasan menunjukkan ukuran sebenarnya bisa mendekati 500.000.

“Kami tidak meremehkan musuh kami,” kata Reznikov. “Secara resmi, mereka mengumumkan 300.000, tetapi ketika kami melihat pasukan di perbatasan, menurut penilaian kami jumlahnya jauh lebih banyak.”

Prajurit Ukraina sebelumnya menembakkan peluru dari Howitzer 2A65 Msta-B ke arah pasukan Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di garis depan di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina.

Pada Rabu (1/2/2023) malam, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, pasukan Rusia berusaha untuk memperoleh keuntungan yang dapat mereka tunjukkan pada peringatan invasi mereka di bulan Februari.

Mereka mengeluarkan laporan yang mengerikan tentang situasi di provinsi timur Donetsk.

“Peningkatan yang pasti telah dicatat dalam operasi ofensif penjajah di garis depan di timur negara kita. Situasinya menjadi lebih sulit,” kata Zelensky dalam sebuah pidato video.

Reznikov mengatakan, serangan mungkin akan dipusatkan di dua wilayah, di timur negara itu, yang telah mengalami pertempuran sengit selama beberapa pekan terakhir, dan selatan.

“Kami pikir, mengingat Rusia hidup dalam simbolisme, mereka akan mencoba sesuatu sekitar 24 Februari,” ujarnya.

Pekan lalu, Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, juga memperingatkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan gelombang serangan untuk menandai peringatan invasi 24 Februari.

Dia mengeklaim pasukan Rusia telah diberi tugas untuk pergi melampaui perbatasan di wilayah timur Donetsk dan Luhansk.

Donetsk dan Luhansk akan dibentuk seperti Donbass, wilayah yang berbatasan dengan Rusia yang diidentifikasi oleh Presiden Vladimir Putin sebagai tujuan pengambilalihan sejak awal perang.

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengeklaim bahwa pasukan Rusia mengusir penduduk di dekat bagian garis depan yang dikuasai Rusia sehingga mereka tidak dapat memberi tahu pasukan artileri Ukraina tentang pengerahan pasukan.

“Ada transfer aktif pasukan Rusia ke wilayah tersebut dan mereka pasti sedang mempersiapkan sesuatu di front timur pada bulan Februari,” kata Haidai.

Menteri pertahanan Ukraina berada di Perancis untuk bertemu Presiden Emmanuel Macron dan mengamankan pembelian radar pertahanan udara.

Dia juga melobi negara-negara Eropa untuk mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina, sesuatu yang menurut Macron tidak dikesampingkan oleh negaranya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.