upah.co.id – Dengan kemunculan sprint race, akan ada dua balapan tiap akhir pekan di MotoGP 2023 termasuk di Mandalika pada 15 Oktober 2022 mendatang. Simak prosedur dan teknis balapannya.

Perlu diketahui, pada olahraga motorsport lain seperti Formula 1, skema yang sama juga sudah dijalankan.

Adapun sprint race adalah balapan dengan jumlah putaran (lap) yang lebih sedikit dibandingkan race hari Minggu yang biasanya mencapai lebih dari 20 putaran.

Di F1 ada tiga balapan yang menyertakan sprint race pada tahun 2022. Sementara di 2023 tahun ini, direncanakan akan ada 6 balapan yang menyertakan aksi sprint race.

Sementara bagaimana dengan teknis prosedural untuk sprint race di MotoGP pada tahun 2023 ini?

Sebagaimana dilansir dari Speedweek, balapan ini akan diselenggarakan dengan total jumlah putaran yang lebih sedikit dari balapan normal pada hari Minggu.

Jumlah tepatnya adalah setengah jumlah putaran dari balapan pada hari Minggu. Sehingga kalau di hari Minggu ada 24 putaran, maka di hari Sabtu ada balapan 12 putaran alias dibulatkan setengah ke bawah.

Tim bebas untuk menggunakan tangki bensin dengan kapasitas 12 liter yang khusus digunakan untuk balapan sprint.

Dengan penambahan sprint race pada setiap jadwal MotoGP di akhir pekan. Maka Kualifikasi 1 (Q1) dan Kualifikasi 2 (Q2) akan dilaksanakan pada hari Jumat usai para pembalap menjalani latihan bebas 1 (FP1) dan latihan bebas 2 (FP2).

Sementara latihan bebas 4 (FP4) yang biasa ada di hari Sabtu, akan digantikan dengan latihan bebas ke-3 (FP3) di hari Sabtu pagi dengan total waktu 60 menit untuk berbagai keperluan tim balap seperti menyesuaikan setting balapan.

Pada pukul 10 pagi hari Sabtu, juga akan ada agenda baru di musim MotoGP 2023. Yakni, rider fan show yang memberikan kesempatan kepada penggemar dari berbagai dunia termasuk di Mandalika, Indonesia untuk menyaksikan wawancara langsung oleh moderator dari MotoGP .

Adapun kembali ke perihal sprint race, hasil dari perlombaan singkat itu tidak akan memengaruhi starting grid pada hari Minggu.

Posisi start pada hari Minggu tetap diambil dari kualifikasi pertama dan kedua di hari Jumat.

Sprint race pada hari Sabtu ini akan memiliki peraturan yang kurang lebih sama seperti race hari Minggu. Akan tetap ada flag-to-flag race jika di pertengahan perlombaan hujan turun.

Juga akan ada prosedur restart secara cepat jika ada insiden red flag alias bendera merah yang dikibarkan saat perlombaan belum memenuhi jumlah putaran 75 persen.

Bedanya, peringatan batas long lap penalty hanya akan diberikan 3 kali, bukan 5 kali seperti race hari Minggu. Jikalau pembalap melewati batas terluar sirkuit lebih dari 3 kali, maka pembalap itu akan dikenakan penalty long lap pada kesempatan keempat kalinya ia keluar dari batas sirkuit.

Sementara poin dari sprint race juga akan tetap dipungut dan ditambahkan kepada klasemen kejuaraan dunia. Skemanya mirip seperti superpole race di kejuaraan Superbike World Championship (WSBK).

Juara 1 akan menerima 12 poin, juara 2 dapat 9 poin, juara 3 7 poin, juara 4 6 poin, juara 5 5 poin, juara 6 4 poin, juara 7 3 poin, juara 8 2 poin, dan juara 9 1 poin.

Kendati bisa membantu klasemen kejuaraan, namun hanya balapan hari Minggu yang diperhitungkan sebagai statistik tempat podium, statistik posisi terdepan, dan statistik putaran balapan tercepat yang masuk ke dalam rekor sejarah dunia.***