upah.co.id – Daerah Surabaya , Jawa Timur, saat ini sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, karena kemunculan gangster yang meresahkan masyarakat.

Dalam video yang beredar, terlihat mereka melakukan penyerangan di Pos salah satu perumahan di Surabaya .

Segerombolan pemotor yang membawa senjata tajam itu juga dilaporkan menyerang sebuah warkop di Jalan Keputih Tegal, Sukolilo, pada Jumat, 2 Desember 2022 dini hari.

Pada saat warung diserang, pengunjung yang hendak nobar piala dunia pun seketika berhamburan melarikan diri dan bersembunyi di toilet.

Feri, penjaga Warung Kopi Kriwul yang diserang menceritakan kronologi kemunculan gangster tersebut.

“Saat itu saya jaga, ada delapan pembeli. Kemudian mereka (gerombolan diduga gangster ) datang teriak-teriak ‘Hoy, hoy, serang!’,” tuturnya, Jumat, 2 Desember 2022 malam lalu.

“Mereka melempar batu. Ada sekitar dua menit-an,” ucap Feri menambahkan.

Dia pun mengungkapkan sejumlah barang di warkopnya mengalami kerusakan akibat aksi brutal gangster tersebut.

“Hancur semua, gelas-gelas pecah semua. Meja dibolak-balik semua. Barang-barang pengunjung juga ada yang diambil,” kata Feri, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @fakta.suroboyo.

Melihat keresahan masyarakat tersebut, Wali Kota Surabaya pun tak tinggal diam dan turun tangan menangani gerombolan gangster tersebut.

Tidak ingin orang-orang pembuat onar itu merajalela, Pemkot Surabaya bersama TNI-Polri pun melakukan patroli razia skala besar.

Pemkot Surabaya bersama kepolisian dan TNI melakukan patroli 24 jam untuk memberantas gangster sekaligus mencegah tawuran remaja dan balapan liar.

Ratusan aparat pun diterjunkan demi menjaga kondusifitas daerah yang dijuluki Kota Pahlawan tersebut.

Wali Kota Surabaya , Eri Cahyadi meminta kepada masyarakat untuk segera melaporkan ke Command Center (CC) 112 jika melihat gerombolan orang atau pemuda yang terindikasi akan melakukan tindakan mengarah ke tawuran atau balapan liar.

“Saya berharap masyarakat yang lebih mengetahui cepat-cepat lapor ke kami ketika ada kumpul-kumpul, atau segerombolan orang sebelum melakukan tindakan,” ujarnya, Sabtu, 3 Desember 2022.

Menurut Eri Cahyadi, menjaga kondusifitas sebuah kota tak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah, kepolisian dan TNI.

Akan tetapi, juga dibutuhkan peran serta dan gotong-royong dari masyarakat seperti halnya dalam mencegah banjir dan sampah.

“Terkait maraknya gangster ini Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak sudah turun menjaga keamanan Kota Surabaya . Itu beberapa (anggota gangster ) sudah ditangkap,” kata Eri Cahyadi.

Meski demikian, diakembali mengajak peran serta masyarakat dalam menjaga kondusifitas Surabaya .

Melalui Surabaya Bergerak, masyarakat di masing-masing wilayah kecamatan diajak untuk bergotong-royong menjaga lingkungan dari sampah sekaligus keamanan.

“Makanya kita kembalikan lagi guyub rukun. Makanya ada Surabaya Bergerak, bergerak ke sampah, bergerak ke keamanan dan bergerak ke karakter. Ini memang tidak mudah tapi harus kita gerakkan. Saya yakin dengan gerakan Arek Suroboyo, Insyaallah kita cepat menyelesaikan masalah ini,” tutur Eri Cahyadi.

Bahkan, untuk memasifkan langkah memberantas gangster dan tawuran remaja, dia telah menginstruksikan jajarannya di 31 kecamatan Surabaya agar melakukan patroli 24 jam.

Patroli gabungan bersama kepolisian dan TNI tersebut difokuskan di masing-masing wilayah kecamatan.

“Jadi saya perintahkan untuk semua wilayah kecamatan harus ada yang melintasi (patroli) selama 24 jam, setiap kecamatan. Sehingga dia akan mengamankan masing-masing kecamatan. Di situlah teman-teman kecamatan bergerak dengan tiga pilar,” ujar Eri Cahyadi.

Menurutnya, bagaimanapun juga, menjaga keamanan sebuah kota adalah wewenang dari pihak kepolisian.

Oleh karena itu, dalam patroli gabungan tiga pilar tersebut, pihaknya juga melibatkan jajaran Polsek dan Koramil.

“Saya perintahkan kepada camat agar anak buahnya turun, kita memberikan kenyamanan. Tapi jangan sampai kita turun sendiri, makanya kita bentuk ada tiga pilar yang bergerak di masing-masing kecamatan,” ucap Eri Cahyadi.

Dia pun kembali menegaskan bahwa patroli pengawasan tidak lagi dilakukan dalam skala kota, melainkan dimasifkan oleh petugas gabungan dari jajaran pemkot, TNI, dan Polri di 31 wilayah kecamatan Surabaya .

“Jadi (patroli) tidak lagi satu Surabaya . Tapi kita (patroli) penyekatan di masing-masing kecamatan. Sudah jalan setiap malam 24 jam,” kata Eri Cahyadi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Pemkot Surabaya , Minggu, 4 Desember 2022.***