upah.co.idTRIBUNNEWS.COM, DAVOS – Wakil Perdana Menteri China Liu He dalam sambutannya di Forum Ekonomi Dunia (WEF) pada Selasa (17/1/2023) menyatakan bahwa pemerintahnya akan mengikuti kebijakan fiskal proaktif dan kebijakan moneter yang hati-hati serta menjaga harga dan pertumbuhan tetap stabil.

Pernyataan dari Liu muncul ketika China dihadapkan pada penurunan populasi untuk pertama kalinya dalam enam dekade dan tingkat pertumbuhan ekonominya merosot ke salah satu yang terburuk dalam hampir 50 tahun.

“Jika kita bekerja cukup keras, kami yakin bahwa pertumbuhan kemungkinan besar akan kembali ke tren normalnya, dan perekonomian China akan mengalami peningkatan yang signifikan pada 2023,” kata Liu, seraya menambahkan bahwa “pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tinggi harus menjadi tujuan utamanya”.

Seperti diketahui, pemerintah China pada Selasa (17/1/2023) telah merilis data yang menunjukkan 9,56 juta orang lahir di China pada 2022, sementara 10,41 juta orang meninggal.

Data tersebut menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) negara itu tidak mencapai target pertumbuhan resmi untuk 2022, yaitu 5,5 persen dan sudah menjadi salah satu yang terendah dalam beberapa dekade.

Banyak juga yang mengkhawatirkan kecepatan China melonggarkan kontrol pandemi dan dampaknya terhadap penyebaran virus serta dampaknya terhadap ekonomi.

Namun, Liu mengisyaratkan bahwa China dapat kembali ke tren normal dan akan terus meningkatkan investasi asing untuk menumbuhkan ekonominya.

“Fokus lebih banyak akan ditempatkan pada peningkatan permintaan domestik, menjaga stabilitas rantai pasokan, mendukung sektor swasta, mereformasi badan usaha milik negara, menarik investasi asing, dan mencegah risiko ekonomi dan keuangan,” ujar Liu, melansir Straits Times, Rabu (18/1/2023).

Menyoroti keuntungan China dan kontribusi signifikan terhadap ekonomi global, dia mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir, PDB China tumbuh dari 54 triliun yuan menjadi 121 triliun yuan.

“Rata-rata harapan hidup penduduk China meningkat dari 74,8 menjadi 78,2 tahun, dan kontribusi terhadap pertumbuhan global mencapai sekitar 36 persen,” imbuhnya.

Dalam forum tersebut, beberapa panelis juga menyatakan optimisme dan menyebut pembukaan kembali China dapat mendorong pertumbuhan, bahkan mencegah resesi.

Di antara mereka adalah Kevin Rudd, presiden dan CEO Asia Society, yang mengatakan bahwa dia mengharapkan “peningkatan kembali” dengan pertumbuhan didorong oleh permintaan konsumen.

“Saya mengharapkan angka pertumbuhan yang solid untuk 2023 yang akan baik untuk China dan yang terpenting bagi dunia,” kata mantan perdana menteri Australia itu.

Dukung Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta, Erick Thohir Temui Sri Sultan Hamengkubowono X di Keraton

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Dukung Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta, Erick Thohir Temui Sri Sultan Hamengkubowono X di Keraton

China Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Jelang Libur Tahun Baru Imlek 2023

Kemendagri Kumpulkan Kepala Daerah se-Indonesia di Bogor, Jokowi Bahas Nasib RI Jika Inflasi

4 Supertanker Tiongkok Terdeteksi Kirim Minyak Mentah Rusia ke Asia, Moskow dan China Abaikan G7

14 Negara yang Batasi Pendatang dari China karena Covid-19

Inggris Kirim Belasan Tank Challenger 2 ke Ukraina, Rusia Klaim Peperangan Justru Semakin Panjang

Surat Cinta Ferry Irawan Gagal Bikin Venna Melinda Luluh, Hotman Paris: Malah Makin Mantap Bercerai

Liverpool Susul Manchester United Lolos & Man City ke Putaran Empat Piala FA, Chelsea Tersingkir

JPU Ringankan Pidana Putri Candrawathi karena Sopan selama Sidang, Dituntut 8 Tahun Penjara

Situasi Jelang Sidang Pembacaan Tuntutan Bharada E di PN Jaksel, Tak Semua Dibolehkan Masuk Ruangan

Detik-detik Putri Candrawathi Dituntut JPU Hukuman 8 Tahun Penjara atas Pembunuhan Brigadir J

Panglima Tertinggi Rusia Turun ke Medan Perang, Cek Kondisi Pasukan yang Bertempur di Ukraina