upah.co.id – NESABAMEDIA.COM – Putusan sebelumnya dalam persidangan antara Epic Games vs Apple yang pada dasarnya memungkinkan pengembang aplikasi untuk mengarahkan pelanggan menjauh dari platform pembayaran App Store untuk transaksi dalam aplikasi, dipuji dan disorot oleh banyak pihak. Tetapi dalam pandangan Epic, itu tidak cukup jauh dalam menghentikan apa yang dituduhkan sebagai praktik berbahaya Apple pada monopoli distribusi aplikasi iOS-nya. Hal tersebut pun terungkap ketika Apple mengajukan banding.

Banding tersebut pun menarik perhatian pada dua masalah.

Salah satunya adalah perintah terpisah yang dihasilkan, yang terkait dengan keputusan Hakim Distrik AS Yvonne Gonzalez Rogers di mana Epic, meskipun ada perintah, harus membayar Apple sekitar $3,6 juta sebagai komisi balik untuk pelanggaran kontrak, ketika Epic hanya menawarkan platform pembayarannya sendiri dan bukan milik Apple di aplikasi Fortnite yang bertentangan dengan aturan pembuat iPhone.

Masalah lainnya adalah interpretasi Gonzalez Rogers tentang “pasar yang relevan” di mana tuduhan asli Epic berlaku.

Epic berpendapat bahwa ‘pasar’ dalam hal ini menjadi tempat distribusi aplikasi iOS dan penjualan di dalamnya, yang kemudian justru dimonopoli oleh Apple.

Sedangkan Apple berpendapat pasar tersebut adalah pasar video game secara keseluruhan dan, dengan demikian, masalah App Store tidak ada hubungannya dengan keberhasilan atau kegagalan Epic.

Gonzalez Rogers berpendapat bahwa pasar adalah “transaksi game seluler digital” karena Epic termotivasi oleh keberhasilannya di konsol, untuk kemudian bersaing di sektor seluler di mana pendapatan game rupanya melebihi uang yang dihasilkan dari semua jenis aplikasi lain yang digabungkan.

Tampaknya dalam interpretasi Apple dan Gonzalez Rogers, biaya Apple untuk menjalankan App Store dibenarkan untuk diteruskan ke penerbit aplikasi sebagai biaya menjalankan bisnis. Satu-satunya perilaku anti-persaingan yang ditunjukkan Apple, yang diputuskan, adalah mencegah pelanggan yang menggunakan aplikasi, dialihkan ke platform pembayaran lain.

Epic berharap pengadilan banding berpihak pada interpretasi mereka dan memutuskan bukan bahwa Apple memiliki monopoli, tetapi bahwa aturan yang diterapkan Apple telah menyebabkan kerugian. Jika aturan itu dicabut juga tetap akan menghalangi perusahaan untuk membayar biaya komisi 30% Apple.

Apple mengatakan kepada media bahwa mereka belum berkomunikasi dengan pengembang tentang bagaimana pedomannya akan berubah atas perintah pengadilan, yang akan mulai berlaku 9 Desember kecuali penangguhan banding Epic dikabulkan. Sementara Epic belum mau berbicara tentang masalah ini ke publik. Di sisi lain, para pengembang aplikasi menunggu dengan cemas.

    Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.

    Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.